A. MANFAAT PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL PIHAK INTERNAL
No
|
Keterangan
|
Penjelasan
|
1
|
Perencanaan Laba
|
Perencanaan laba atau perencanaan operasi
adalah rencana dari manajemen yang meliputi seluruh tahap dari operasi
dimasa yang akandatang untuk mencapai tujuan perusahaan
yang dibagi dalam dua jenis rencana,
yaitu rencana jangka pendek
dan jangka panjang. Variable Costingbermanfaat dalam
pembuatan rencana jangka pendek dengan memisahkan biaya variable dan tetap dalam
laporan rugi laba, sehingga akan diketahui Contribution
Analisis CVP merupakan suatu alat yang sangat berguna untuk
perencanaan dan pengambilan keputusan. Oleh karena itu analisis CVP
menekankan keterkaitan antara biaya, Kuantitas yang terjual, dan harga , maka
semua informasi keuangan perusahaan terkandung di dalamnya. Analisis CVP
dapat menjadi suatu alat yang bermanfaat untuk mengindentifikasi cakupan dan
besarnya kualitas ekonomi yang dihadapi suatu divisi dan membantu mencari
pemecahannya.
Sumber : Buku
Hansen & Mowen Edisi 7
|
2
|
Pembuatan Keputusan
|
Variable costing
menyajikan data yang bermanfaat untuk pembuatan keputusan jangka pendek.
Dalam pembuatan keputusan jangka pendek yang menyangkut mengenai perubahan
volume kegiatan, period costs tidak relevan karena tidak berubah dengan
adanya perubahan volume kegiatan. Variable costing khususnya bermanfaat untuk
penentuan harga jual jangka pendek
Sumber :
Setiawan. 2009. Analisis Perilaku
Keputusan Taktis terdiri dari pemilihan di antara berbagai
alternative dengan hasil yang langsung atau terbatas . menerima pesanan
khusus dengan harga yang lebih rendah dari harga jual normal untuk
memenfaatkan kapasitas menganggur dan meningkatkan laba tahun ini merupakan
suatu contoh . jadi , beberapa keputusan taktis bersifat jangka pendek ;
namun , harus diperhatikan bahwa keputusan jangka pendek seringkali
mengandung konsekuen jangka panjang.
Sumber : Buku
Hansen & Mowen Edisi 7
|
3
|
Pengendalian Kegiatan
|
Variable costing
menyediakan informasi yang lebih baik untuk mengendalikan period costs
dibandingkan informasi yang dihasilkan oleh full costing. Dalam full costing
biaya overhead pabrik tetap diperhitungkan dalam tarif biaya overhead pabrik
dan dibebankan sebagai unsur biaya produksi. Oleh karena itu manajemen
kehilangan perhatian terhadap period costs (biaya overhead pabrik tetap)
tertentu dapat dikendalikan. Didalam variable costing, period costs yang
terdiri biaya yang berperilaku tetap dikumpulkan dan disajikan secara
terpisah dalam laporan rugi-laba sebagai pengurang terhadap laba kontribusi.
Discretionary fixed costs merupakan biaya yang berperilaku tetap karena
kebijakan manajemen. Biaya ini dalam jangka pendek daoat dikendalikan oleh
manajemen. Commited fixed costs merupakan semua biaya yang tetap dikeluarkan,
yang tidak dapat dikurangi guna mempertahankan kemampuan perusahaan dalam
memenuhi tujuan jangka panjang perusahaan. Dalam jangka pendek commited fixed
costs tidak dapat dikendalikan oleh manajemen. Dengan dipisahkannya biaya
tetap dalam kelompok tersendiri dalam laporan rugi-laba variable costing,
manajemen dapat memperoleh informasi directionary fixed costs terpisah dari
commited fixed costs, sehingga pengendalian biaya tetap dalam jangka pendek
dilakukan oleh manajemen.
Sumber : Setiawan. 2009. Analisis
Perilaku
|
B. MANFAAT PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL PIHAK
EKSTERNAL
No
|
Keterangan
|
Penjelasan
|
1
|
Penentuan Harga Pokok Persediaan
|
Metode variable costing
tidak membebankan BOP tetap (fixed FOH) ke dalam harga pokok produk, akan
tetapi BOP tetap (fixed FOH) langsung dibebankan ke dalam laba-rugi sebagai
biaya periode. Oleh karena itu produk yang masih ada dalam persediaan atau
belum terjual hanya dibebani biaya produksi variabel atau BOP tetap (fixed
FOH) tidak melekat pada harga pokok persediaan
|
2
|
Penentuan Harga Pokok Penjualan
|
Penentuan harga
pokok penjualan ditunjukkan untuk memenuhi kebutuhan manajemen dalam
memperoleh informasi yang berorientasi pada pengambilan keputusan jangka
pendek.
1.Membantu
manajemen untuk mengetahui batas kontribusi (contribution margin) yang sangat
berguna untuk perencanaan laba melalui analisa hubungan biaya-volume-laba
(cost-profit-volume) dan untuk pengambilan keputusan (decision
making) yang berhubungan dengan kebijaksanaan manajemen jangka pendek
2.Memudahkan
manajemen dalam mengendalikan kondisi-kondisi operasional yang sedang
berjalan serta menetapkan penilaian dan pertanggungjawaban kepada departemen
atau divisi tertentu dalam perusahaan
|
No
|
Perbedaan
|
Penentuan Harga Pokok Penuh
|
Penentuan Harga Pokok Variabel
|
|
1
|
Definisi
|
Metode
Full Costing : Menggunakan pendekatan FUNGSI
Yaitu :
pembebanan biaya didasarkan pada Fungsi perusahaan sehingga apa yang
disebut biaya produksi baik
langsung maupun tidak langsung,tetap maupun variable.
|
merupakkan metode penentuan harga
pokok produksi yanghanya memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku
variabel ke dalam hargapokok produksi yang terdiri dari biaya bahan baku,
biaya tenaga kerja langsung danbiaya overhead pabrik variabel.Dalam
pendekatan ini biaya-biaya yang diperhitungkan sebagai harga pokok
adalahbiaya produksi variabel yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya
tenaga kerja langsungdan biaya overhead pabrik variabel. Biaya-biaya produksi
tetap dikelompokkan sebagaibiaya periodik bersama-sama dengan biaya tetap non
produksi.
|
|
2
|
Pendekatan Punentuan Laba
|
·
Dengan menggunakan perhitungan harga pokok penuh, jika
persediaan meningkat maka beberapa biaya produksi tetap dalam periode
berjalan tidak tampak dalam laporan laba rugi sebagai bagian dari harga pokok
penjualan. Biaya-biaya tersebut akan ditangguhkan ke periode berikutnya dan
akan dimasukkan dalam akun persediaan dalam neraca. Biaya overhead pabrik
tetap untuk periode berjalan ditangguhkan ke periode berikutnya, dimana
diharapkan unit persediaan yang ada akan diambil dan dijual.
·
Laporan laba-rugi perhitungan harga pokok penuh tidak
membedakan antara biaya tetap dan biaya variabel, sehingga metode ini tidak
cocok untuk perhitungan biaya-volume-laba, dibutuhkan waktu untuk mengerjakan
ulang dan mengklasifikasi biaya dalam laporan perhitungan harga pokok penuh.
|
·
Dengan metode perhitungan harga pokok variabel, seluruh
biaya overhead pabrik tetap diperlakukan sebagai bahan periode berjalan
·
Persediaan akhir dalam metode perhitungan harga pokok
variabel lebih rendah dibandingkan perhitungan harga pokok penuh. Alasannya
adalah dalam perhitungan biaya variabe, hanya biaya produksi variabel yang
dibebankan ke unit produk dan dengan demikian dimasukkan dalam persediaan.
·
Pendekatan perhitungan harga pokok variabel untuk
menentukan biaya produksi per unit sesuai dengan pendekatan kontribusi karena
kedua konsep tersebut mengklasifikasi biaya berdasarkan perilakunya
|
|
3
|
Pengertian Biaya Perperiode
|
Dalam metode
full costing, biaya periode diartikan sebagai biaya yang tidak berhubungan
dengan biaya produksi, dan biaya ini dikeluarkan dalam rangka mempertahankan
kapasitas yang diharapkan akan dicapai perusahaan, dengan kata lain biaya
periode adalah biaya operasi
|
Dalam metode
variabel costing, yang dimaksud dengan biaya periode adalah biaya yang setiap
periode harus tetap dikeluarkan atau dibebankan tanpa dipengaruhi perubahan
kapasitas kegiatan. Dengan kata lain biaya periode adalah biaya tetap, baik
produksi maupun operasi
|
|
4
|
Elemen Biaya Produksi
|
Pada
metode full costing, semua elemen biaya produksi baik tetap maupun variabel
dibebankan ke dalam harga pokok produk. Oleh karena itu elemen harga pokok
produk meliputi:
1.
BBB (raw material cost)
2.
BTKL (direct labor cost)
3.BOP variabel
(variable FOH)
4.
BOP tetap (fixed FOH
|
Sedangkan
pada metode variabel costing hanya memasukkan atau membebankan biaya produksi
variabel ke dalam harga pokok produk. Elemen harga pokok produk
meliputi:
1.
BBB (raw material cost)
2.
BTKL (direct labor cost)
3.
BOP variabel (variable FOH)
|
|
5
|
Harga Pokok Persediaan
|
Dengan
adanya perbedaan elemen biaya produksi ( production cost) kepada produk
antara full costing dengan metodce variable costing, mengakibatkan pula
perbedaan harga pokok persediaan. Pada metode full costing BOP tetap (fixed
FOH) dibebankan kedalam harga pokok produk. Olehkarena itu jika sebagian produk
masih dalam persediaan ataubelum terjual maka sebagian BOP tetap (fixed FOH)
masih melekat pada harga pokok persediaan.
|
Dengan
adanya perbedaan elemen biaya produksi ( production cost) kepada produk
antara full costing dengan metodce variable costing, mengakibatkan pula
perbedaan harga pokok persediaan. Metode variable costing tidak membebankan
BOP tetap (fixed FOH) ke dalam harga pokok produksi, akan tetapi BOP tetap
(fixed FOH) langsung dibebankan kedalam laba-rugi sebagai biaya periode. Oleh
karena itu produk yang masih ada dalam persediaan atau belum terjual hanya
dibebani biaya produksi variable atau BOP tetap (fixed FOH) tidak melekat
pada harga pokok persediaan.
|
|
6
|
Susunan Laporan Labarugi
|
Dalam metode
full costing, perhitungan harga pokok produksi dan penyajian laporan laba
rugi didasarkan pendekatan “fungsi”. Sehingga apa yang disebut sebagai biaya
produksi adalah seluruh biaya yang berhubungan dengan fungsi produksi,
baik langsung maupun tidak langsung, tetap maupun variabel.
|
Dalam metode
variabel costing, menggunakan pendekatan “tingkah laku”, artinya perhitungan
harga pokok dan penyajian dalam laba rugi didasarkan atas tingkah laku biaya.
Biaya produksi dibebani biaya variabel saja, dan biaya tetap dianggap bukan
biaya produksi.
|
|
7
|
Besarnya Laba Bersih
|
·
Ketika
produksi melebihi penjualan, laba bersih operasional yang dilaporkan dengan
menggunakan perhitungan harga harga pokok penuh pada umumnya
akan lebih besar dari laba bersih operasional yang dilaporkan
dengan perhitungan harga pokok varriabel. Ini terjadi karena dengan
perhitungan harga pokok penuh, sebagain biaya-biaya overhead pabrik tetap
untuk periode berjalan ditangguhkan dalam persediaan.
·
Ketika
produksi dibawah penjualan laba bersih operasional yang di laporkan dengan
menggunakan perhitungan harga pokok penuh pada umunya akan lebih rendah
daripada laba bersih operasional yang dilaporkan dengan perhitungan harga
pokok variabel. Ini terjadi karena persediaan menurun dan biaya overhead
pabrik tetap yang sebelumnya ditangguhkan dalam persediaan dengan menggunakan
metode perhitungan harga pokok penuh sekarang dikeluarkan dan dibebankan
terhadap pendapatan ( fixed manufavturing overhead cost released from
inventory). Sebaliknya, dengan perhitungan harga pokok variabel laba bersih
operasionalnya akan lebih tinggi dibanding dengan perhitungan harga pokok
penuh
|
·
Tetapi
, dengan perhitungan harga pokok variabel semua biaya overhead pabrik tetap
untuk tahun selanjutnya telah di bebankan terhadap pendapatan sebagai biaya
periodik. Sebagai hasilnya, laba bersih operasional untuk tahun berikutnya tersebut
dengan perhitungan harga pokok variabel lebih rendah dibanding dengan
perhitungan harga pokok penuh.
·
Ketika
produksi dibawah penjualan laba bersih operasional yang di laporkan dengan
menggunakan perhitungan harga pokok penuh pada umunya akan lebih rendah
daripada laba bersih operasional yang dilaporkan dengan perhitungan harga
pokok variabel. Ini terjadi karena persediaan menurun dan biaya overhead
pabrik tetap yang sebelumnya ditangguhkan dalam persediaan dengan menggunakan
metode perhitungan harga pokok penuh sekarang dikeluarkan dan dibebankan
terhadap pendapatan ( fixed manufavturing overhead cost released from
inventory). Sebaliknya, dengan perhitungan harga pokok variabel laba bersih
operasionalnya akan lebih tinggi dibanding dengan perhitungan harga pokok
penuh
|
|
Dengan
adanya perbedaan pembebanan elemen biaya produksi (production cost) kepada
produk antara metode full costing dengan metode variable costing, mengakibatkan
pula perbedaan harga pokok persediaan. Pada metode full costing BOP tetap
(fixed FOH) dibebankan ke dalam harga pokok produk. Oleh karena itu jika
sebagian produk masih ada dalam persediaan atau belum terjual maka sebagian BOP
tetap (fixed FOH) masih melekat pada harga pokok persediaan. Metode variable
costing tidak membebankan BOP tetap (fixed FOH) ke dalam harga pokok produk,
akan tetapi BOP tetap (fixed FOH) langsung dibebankan ke dalam laba-rugi
sebagai biaya periode. Oleh karena itu produk yang masih ada dalam persediaan
atau belum terjual hanya dibebani biaya produksi variabel atau BOP tetap (fixed
FOH) tidak melekat pada harga pokok persediaan.